Dikatakan kitab suci kalau terbebas dari kesalahan. Bagi
orang-orang di luar Kristen, Alkitab adalah kitab Tuhan yang mengandung banyak
kesalahan dan noda. Sehingga kesuciannya tidak dapat dipertahankan lagi. Tentang
kisah penyaliban, di salah satu ayat menyebutkan kedatangan Yesus memang untuk
disalib, tetapi di ayat lain Yesus menolak untuk disalib atau Yesus tidak siap
disalib. Injil pasal 26 ayat 1 dan 2, menyebutkan kedatangan Yesus untuk
disalib, “Setelah Yesus menyudahi ucapan itu, maka bertuturlah pula Ia kepada
murid-muridnya: Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya
Paskah, dan Anak Manusia akan diserahkan, supaya ia disalibkan.” Tetapi di
Injil Matius pasal 27 ayat 46 menyebutkan Yesus berteriak minta tolong kepada
Tuhan waktu akan disalib. “Maka sekira-kira pukul tiga itu, berserulah Yesus
dengan suara nyaring, katanya: “Eli, Eli, lama sabakhtani”, artinya: Ya
Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku. Mengapa Yesus
berteriak minta tolong kepada Tuhan, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk
disalib? Maka kedua ayat ini berselisih, atau terdapat kesalahan. Dengan
sendirinya dengan adanya kesalahan dan noda itu menjadikan Alkitab tidak layak
disebut Kitab Suci lagi. Saya sudah sering mendapatkan jawaban penganut Kristen
yang menolak keterangan ini, mereka tetap saja percaya Alkitab bersih dari
noda. Alkitab tak terbantahkan! Kebiasaan Kristen bermain kata-kata ....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar