Saat seorang muslim
meninggal (yang beragama Kristen boleh melayat), jasad berpisah dengan ruhnya,
saat itulah musibah terbesar dalam hidupnya. Terputuslah segala amal baiknya,
kecuali tiga: amal jariyahnya, anak soleh yang mau mendo’akan baginya, dan ilmu
yang bermanfaat semasa hidupnya. Selesai dimandikan, dikafani, dan disalati,
diantarkan ke kubur untuk dimakamkan. La ilaha ilallah... La ilaha
ilallah...Keluarga mengantarkan dengan sedih dan menangis. Keranda bergerak-gerak karena yang memikul tidak sama tinggi badannya,
menambah berat selain dosa yang dipikulnya. Tiga yang mengikuti mayit:
hartanya, keluarganya, dan amalnya. Selesai dikuburkan, dua yang pulang yaitu
harta dan keluarganya, sedangkan amalnya yang akan menemaninya hingga ia
dibangkitkan dari kuburnya pada hari yang dinamakan yaumul kiyamah. Maka
tersadarlah mayit ketika Allah membangkitkan dari tidurnya yang panjang (jika
ia mayit beramal baik), Allah membangunkannya, kata Allah dalam Surah
Az-Zalzalah: 6-8, “pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan
bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah
pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar