Kedatangan Muhammad sebagai seorang nabi dan rasul Tuhan sudah disebutkan
dalam kitab suci Kristen: “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari
antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam
mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan
kepadanya.” (Kitab Ulangan 18: 18) Dan apa yang dikatakan Al-Qur’an,
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku,
yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang
akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad. Maka ketika Rasul itu datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata." (As-Shaf (61): 6) Ahmad adalah Nabi
Muhammad. Ahmad artinya terpuji sedangkan Muhammad artinya seorang yang banyak
dipuji. Kata Ahmad itu sesuai pengertiannya dengan kata Periclytos dalam bahasa
Yunani (dalam Injil berbahasa Inggris disebut Comforter dan dalam bahasa
Belanda disebut Trooster) yang artinya seorang penolong. Seorang penolong
karena kedatangan Muhammad menjadi rahmat seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
Apa yang dikatakan Injil selanjutnya, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Periclytos (penolong) yang lain, supaya ia
menyertai kamu selamanya.” (Yohanes 14: 16) Ada ketidaklogisan dalam
kata-kata yang dinisbahkan kepada Yesus oleh Injil Keempat. Ia berbunyi seakan-akan
beberapa Periclyte sudah datang dan pergi, dan bahwa “Periqlytos yang lain”
akan diberikan hanya atas permintaan Yesus. Kata-kata ini juga meninggalkan
kesan bahwa rasul-rasul itu sudah mengenal nama yang dalam teks Yunani menjadi
Periqlytos. (David Benjamin Keldani, Menguak Misteri Muhammad Saw.,h 247)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar