Rasulullah menulis surat kepada beberapa raja menyeru
mereka kepada Islam terjadi pada akhir tahun 6 Hijriyyah. (Syaikh
Syafiyyurahman Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, h 405) Diberitahukan kepada
beliau, bahwa raja-raja tersebut mau menerimanya bila surat itu disertai cincin
stempel. Maka Rasulullah kemudian membuatnya dari perak dengan cetakan yang
berbunyi: Muhammad Rasul Allah, yang tersusun tiga baris, dengan meletakkan
nama Muhammad pada baris paling bawah, diikuti Rasul pada baris di atasnya dan
Allah pada baris paling atas. Salah satu surat itu ditujukan kepada Najasyi,
Raja Habasyah. Najasyi itu namanya Ashhamah bin Al-Aijar. Al-Baihaqi
meriwayatkan dari Ibnu Ishaq teks surat yang ditulis Rasulullah kepada Najasyi
sebagai berikut:
“Dari Muhammad Sang Nabi, kepada Najasyi, Al-Ashham
pemimpin Habasyah. Kesejahteraan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk,
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang tidak mempunyai rekan pendamping dan
anak, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Aku menyeru tuan dengan seruan
Islam, bahwa aku adalah Rasul-Nya. Maka masuklah Islam niscaya tuan akan
selamat.
قل يأهل الكتب تعلواإلى كلمة
سواء بينناوبينكم الانعبد إلاالله ولانشرك به, شيئاولايتخذبعضنابعضااربابامن دون
الله ج فإن تولوأ فقولوأاشهدوأبأنامسلمون (64) (آل عمران:64)
“Katakanlah: "Hai ahli Kitab,
Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". Jika mereka
berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah
orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Ali Imran (3): 64)
Jika
tuan menolak, maka tuan akan menanggung dosa orang-orang Nashrani dari kaum
tuan.”
Setelah
Amr bin Umayyah Adh-Dhamri menyampaikan surat Nabi kepada Raja Najasyi, maka
dia langsung memungut surat itu dan meletakkannya di depan matanya. Raja turun
dari kasurnya ke lantai, lalu masuk Islam di ahadapan Ja’far bin Abu Thalib.
Najasyi membalas surat Nabi sebagai berikut:
“Bismilahir-rahmanir-rahim.
Kepada
Muhammad Rasul Allah, dari Najasyi Ashhamah. Kesejahteraan bagi engkau wahai
Nabi Allah, dari Allah dan rahmat Allah serta barakah-Nya. Demi Allah yang
tiada Ilah selain Dia, amma ba’d.
Telah
kuterima surat Tuan wahai Rasul Allah, yang di dalamnya tuan menyebut masalah
Isa. Demi Rabb langit dan bumi, sesungguhnya Isa memang tidak lebihdari apa
yang telah Tuan sebutkan itu, dan dia memang seperti yang Tuan katakana, dan
kami juga sudah tahu isi surat yang Tuan kirimkan kepada kami. Kami telah
menampung sepupumu dan rekan-rekannya. Maka aku bersaksi bahwa
Tuan adalah Rasul Allah yang benar dan dibenarkan. Aku telah bersumpah setia
kepada Tuan, bersumpah setia kepada sepupu Tuan, dan aku telah menyerahkan diri
(masuk Islam) di hadapannya kepada Allah, penguasa semesta alam.” (Zadul
Ma’ad, 3, h 61)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar