Tuhan orang
Kristen (Yesus) bersunat. Disebutkan dalam Alkitab, “Apabila genap delapan
hari, ia bersunat, lalu disebut namanya Yesus ...” (Lukas 2:21) Untuk apa
Tuhan bersunat? Perlu apa Yesus bersunat? Tetapi lucunya orang Kristen tidak
menyukai sunat. Dan sebaliknya menyukai sunat dalam hati (aneh). , “ ....dan
yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.” (Roma
2: 28) Ada yang bisa menjelaskan? , “ ...dan sunat ialah sunat di dalam
hati, secara rohani, bukan secara hurufiah....Orang yang bersunat secara rohani
akan mendapatkan pujian dari Allah.” (Roma 2:29) Tetapi Yesus yang bersunat
pada usia delapan hari, apakah ia telah mendapat kutukan (bukan pujian) dari
Allah? Jika dikupas lebih mendalam maka ayat di Lukas dan Roma adalah
bertentangan secara mencolok. Di satu ayat mewajibkan bersunat (Lukas), tetapi
di ayat lain (Roma) malah mengharamkan sunat. Bagaimana Tuhan telah berfirman
tidak konsisten. Ayat Lukas dan Roma sekaligus akan mengaburkan penjelasan
bahwa Yesus sebenarnya bukan Allah itu sendiri. Bagaimana bisa dengan dalil
yang dibuat-buat orang Kristen mengatakan Yesus itu adalah Allah, atau sebuah
pernyataan lain yang memberatkan Yesus itu 100% manusia dan 100% Tuhan.
Wah...wah...benar-benar ajaran syaiton. Tetapi orang Kristen jangan dibebani memikirkan
soal sunat (antara wajib atau diharamkan), ayat Roma 2: 29 dimungkinkan pada
waktu mendatang akan diubah (oleh pendeta Kristen sendiri), dengan
menghilangkan kata-kata ‘sunat secara rohani’ menggantinya dengan kata-kata
‘sunat secara lahiriah’ berhubung orang-orang Kristen sudah pada menyukai
sunat, ayatnya akan berbunyi demikian, “...dan sunat ialah sunat bukan di
dalam hati, secara lahiriah, bukan secara rohani....Orang yang bersunat secara lahiriah
akan mendapatkan pujian dari Allah.” (Roma 2:29)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar