Yesus dan umat Kristen didekati dengan berbagai modus: usaha perdamaian,
penentraman, dan diplomasi, serta ancaman. (The Muslim Jesus, Tarif Khalidi)
Gerbang rahmat Tuhan selalu dibiarkan terbuka. Saat mengutuk ketidakpercayaan
orang-orang Kristen, sebuah pengecualian selalu dibuat bagi “sebagian kecil”
orang beriman sejati, orang Kristen yang paling bijak dan paling terpelajar (4:
162). Warisan Yesus adalah kelembutan, kasih sayang, dan kerendahan hati.
“Kedamaian” Yesus dilukiskan sebagaimana ucapan Yesus sendiri: “Dan
kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari
aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan kembali.” (19: 33) Orang
Kristen berulang-ulang diminta agar menelaah kitab suci mereka untuk
membuktikan kedatangan Muhammad, dan Yesus kemudian dijadikan sebagai orang
yang telah memberitakan kedatangan Muhammad, serta mengukuhkan hubungan antara
kedua nabi tersebut (16: 6). Al-Qur’an menyatakan bahwa orang Kristen adalah
umat terdekat kepada umat Islam di antara umat agama lainnya karena di kalangan
Kristen terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib yang secara bersahaja
beribadah kepada Tuhan, mata mereka digenangi air mata ketika mendengar Al-Qur’an
dibacakan, dan datang mengakui kebenarannya. (5: 82-85)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar