Entah mengapa orang Kristen tidak begitu suka bila nama
Isma’il disebut, dan menjadi senang dan bangga bila nama Ishaq disebut. Maka
ketika ayat Al-Qur’an ini diperdengarkan mereka langsung menyatakan
ketidaksenangannya, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,
Ibrahim, Isma’il, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya.” (2: 133) Dalam benak
mereka Isma’il bukanlah leluhur mereka. Karena agama mereka bukanlah agama yang
dipeluk Isma’il. Tetapi akan menjadi jelas bahwa baik Ibrahim dan keturunannya
(Isma’il, Ishaq. Ya’qub dan anak cucunya) adalah para utusan Allah dalam agama
yang sama. Umat Kristen semakin tersisih bila sekali lagi dibacakan ayat
Al-Qur’an, “Ataukah kamu (wahai orang-orang Yahudi da Nasrani) mengatakan bahwa
Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya adalah penganut agama Yahudi
dan Nasrani?” (2:140) Jadi ayat ini menjadi penjelas bahwa sebenarnya baik
Yahudi maupun Nasrani bukanlah umat keturunan Ibrahim dan anak cucunya. Lantas
bagaimana dengan keyakinan mereka bahwa Yahudi dan Nasrani adalah keturunan
dari majikan yang sama, karena diturunkan dari Nabi Ishaq yang mempunyai darah
majikan karena dilahirkan dari rahim Sarah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar