Orang yang sudah bergelimang
maksiat tak akan sadar kecuali saat sakaratulmaut tiba. Berapa banyak nasihat
orang bijak? Berapa banyak seruan ulama? Berapa banyak ajakan da’i? Namun tak
satu pun yang mereka camkan. Mereka baru sadar bila dada sudah sesak dan napas
sudah sampai di kerongkongan. Maha Suci Allah, apa yang membuat mereka lalai?
Kemana mereka pergi dalam keadaan lalai, maut siap menjemput mereka, maut
mengejar mereka hingga ke ujung dunia. Al-Mu’tashim, seorang perwira gagah
perkasa dan khalifah ‘Abbasiyyah yang sukses menaklukkan Amuria dengan 90.000
bala tentaranya, mengeluh lirih ketika sedang sakaratulmaut, “Aku akan mati
hari ini.” “Engkau akan mati hari ini?” tanya orang-orang di sekitarnya
keheranan. Mereka sama sekali tidak menyangka mengingat usia Al-Mu’tashim saat
itu tergolong muda, 40 tahun. Mereka mengira orang segagah itu baru akan
meninggal pada usia yang pantas di atas 70 tahun. “Sungguh, andai aku tahu atau
sadar bahwa diriku akan mati hari ini, sedikit pun aku tak sudi mengerjakan
maksiat, “ kata Al-Mu’tashim. Maka Maha Suci Allah yang telah mengingatkan:
Adakah bedanya hari ini dengan esok? Kata Allah, “Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr
(59): 18)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar